Muhammad Fauzan (fzn0x) - Blog

Mempercayai Takdir, Tanpa Melupakan Kemungkinan dan Kebetulan

Pembuka

Takdir? Kemungkinan? atau Kebetulan?

Takdir dapat menjadi alasan untuk melalui sebuah jalur kehidupan.

Isi

Ada dua kasus dimana ada seseorang yang mempercayai bahwa takdir adalah suatu hal yang sedang terjadi, adapula yang mempercayai bahwa takdir adalah suatu hal yang menjadi akhir dari sebuah proses, penulis mempercayai bahwa takdir bukan akhir dari sebuah proses pada jalur yang sedang kita tempuh, melainkan adalah segala sesuatu yang terjadi ketika kita menjalani jalur tersebut, karena akhir dari jalur tersebut pastinya adalah kematian, contoh kasus tersebut adalah:

  1. Suatu hari ada seorang anak yang jatuh dari sepeda dan dia terluka, lalu dia mempercayai bahwa itu takdir, setelah itu dia mengambil obat untuk mengobati lukanya, dan ketika lukanya sembuh, dia percaya itu takdir.

  2. Suatu hari ada seorang pegawai restoran yang menghabiskan waktu di kamar bermain permainan online, lalu besoknya dia lupa akan tugas pentingnya dan menganggap itu takdir, dan besoknya pegawai tersebut dimarahi atasannya dan dipecat, pegawai tersebut kembali merasa itu takdir, lalu menyerah akan takdir, dan setelah itu dia tidak berusaha lagi untuk melanjutkan perjalanannya di dunia kuliner karena merasa sudah mendapati takdir yang buruk, dan memilih untuk menjadi seorang penjudi karena merasa semua usahanya sia-sia.

di antara dua contoh tersebut sudah jelas yang menyalahgunakan konsep takdir adalah yang kedua, kenapa??

Ini adalah kesalahan yang fatal dalam memahami konsep takdir, bagaimana kalau yang pertama?

Takdir adalah hal yang deterministik dalam kehidupan, namun bukan berarti kita hanya memiliki satu kemungkinan, kita mungkin mengharapkan mempunyai tujuan dengan proses yang harus sesuai dengan prediksi kita detail per-detailnya namun ternyata yang terjadi adalah tidak "it doesn't work out in life! life is not a game with limited possibilities to predict!", ini yang menurut saya dinamakan takdir, namun bukan berarti kita tidak bisa mencapai tujuan kita, karena takdir akan terus berjalan bersama kemungkinan, kita mungkin akan mengalami proses yang tidak sesuai dengan yang kita prediksikan, tapi apakah itu menghalangi kita mencapai tujuan kita? NO! kita harus mempercayai adanya kemungkinan lain, dan jika hal itu sudah terjadi, itulah takdir.

Mungkin kita bisa ambil contoh teori mekanika quantum, teori itu tidak menggunakan nilai yang pasti saat membuat prediksi, namun menggunakan distribusi probabilitas prognosis yang valid dari peristiwa masa depan, saya percaya bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan suatu hal terjadi pada kehidupan, dan itu jumlahnya tak terbatas, sehingga faktor tersebut saling menciptakan hubungan dan koneksi yang tidak dapat diprediksi, karena untuk memprediksi sesuatu, manusia harus memiliki informasi yang cukup, sedangkan kejadian masa depan adalah hal yang tidak bisa ditentukan dengan konstan, pasti akan ada saja hal eksternal yang tiba tiba terjadi secara kebetulan dan kita tidak dapat memprediksinya, namun bukan berarti kita tidak bisa menjalaninya, yang dapat kita lakukan adalah mempercayai adanya kemungkinan baik dan kita menjalaninya dengan sepenuh hati, itulah yang menurut saya adalah memahami konsep takdir seutuhnya, it's just my honest opinion, cmiiw.

Banyak dari kita mungkin akan terlena dengan kata takdir, dan mengesampingkan adanya kemungkinan dan menganggap semuanya sudah berakhir padahal takdir sendiri artinya adalah segala sesuatu yang terjadi atau akan terjadi dan manusia diberi hak untuk berusaha sekuat tenaga yang berarti takdir ini bukanlah akhir melainkan suatu hal yang terjadi pada proses berjalannya kehidupan manusia.

Penutup

Ini hanya opini pribadi, jika tidak setuju saya menerimanya.